Teori dan Praktek adalah dua hal yang tak akan pernah terpisahkan.
Jika kita hanya mempelajari teori tanpa mengaplikasikannya maka kemampuan kita
sulit terasah. Maka dari itu, setelah kita mendapat beberapa buih teori dari
dosen ataupun buku referensi ada baiknya kita langsung turun lapangan untuk
mempraktekkannya.
Seperti yang telah kita ketahui, dalam mempelajari ilmu keBKan
tentunya kita akan disuguhi materi KDK (Ketrampilan Dasar Konselor) yang
mencakup attending, empati, refleksi, eksplorasi, dll. Berikut saya sajikan
beberapa contoh KDK yang semuanya sudah tersaji dalam dialog konseling
individual. Konseling ini sekaligus sebagai bentuk tugas dari mata kuliah
Komunikasi Konseling yang langsung saya aplikasikan di rumah bersama tetangga
saya.
No.
|
Ungkapan
Verbal
Konselor
|
Ungkapan
Nonverbal
|
Teknik
|
Ket.
|
1.
|
Kl : “Assalamu’alaikum mbak Amel”
|
Berdiri disamping pintu, arah mata melihat kedalam, suara datar.
|
TAHAP
AWAL
Tujuan:
Mendefini- sikan masalah bersama klien
|
|
2.
|
Ko : “Wa’alaikum salam dek, mari silahkan masuk”
|
Menghampiri klien, kontak mata,bersalaman, tangan mengarah
kekursi.
|
1.Attending
|
|
3.
|
Kl : ... (masuk)
|
Jalan perlahan, kemudian duduk, menatap konselor.
|
||
4.
|
Ko : “Wah sepertinya sekarang kita jarang berbincang-bincang ya
dek. Bagaimana tadi sekolahnya pulang jam berapa?”
|
Tubuh santai, duduk cenderung membungkuk ke arah klien,
tersenyum.
|
1.Attending
2.Bertanya terbuka
|
|
5.
|
Kl : “Wah iya mbak. Saya tadi pulang sekolah jam 10 mbak”
|
Muka kecut, duduk bersandar.
|
||
6.
|
Ko : “Kok pulangnya tidak seperti jam biasanya dek?”
|
Suara lembut, tenang, menatap klien.
|
1.Attending
2.Bertanya terbuka
|
|
7.
|
Kl : “Iya mbak, soalnya saya tadi Tryout”
|
Menunduk, wajah murung, tangan diletakkan pada pegangan kursi
|
||
8.
|
Ko : “Oh begitu. Tapi mbak melihat dek Wahyu ini seperti agak
murung. Apakah begitu?”
|
Menatap ke arah klien, perhatian,suara rendah, nada bertanya.
|
1.Refleksi perasaan
2.Bertanya terbuka
|
|
9.
|
Kl : ... (diam sebentar) “Ya, mbak benar”
|
Memandang ke arah konselor, kemudian menunduk lagi.
|
||
10.
|
Ko : “Mungkinkah dek Wahyu ingin mengungkapkan perasaan tersebut
kepada mbak?”
|
Tenang, suara rendah, muka ramah, menatap klien.
|
1.Eksplorasi perasaan
2.Bertanya terbuka
|
|
11.
|
Kl : “Iya begini mbak, saya selalu merasa tidak tenang setiap menghadapi
ujian”
|
Wajah murung, suara pelan, memainkan jari tangan.
|
||
12.
|
Ko : “Kalau begitu mbak ingin tahu apa yang membuat dek Wahyu
merasa tidak tenang?”
|
Perhatian, menatp klien, suara rendah, ramah.
|
1.Eksplorasi perasaan
2.Bertanya terbuka
|
|
13.
|
Kl : “Begini mbak, saya mengalami kesulitan ketika mengerjakan
soal-soal ujian karena banyak materi yang kurang paham. Disamping itu saya
juga tertekan mbak ketika melihat nilai ujian yang sudah keluar”
|
Menunduk, wajah cemas, badan bersandar pada kursi, suara agak
terbata.
|
||
14.
|
Ko : “Jadi dek Wahyu ini cemas karena belum bisa mendalami materi
ujian sehingga berdampak pada kekhawatiran nilai, begitu?”
|
Kontak mata, perhatian, suara tegas dan jelas, telapak tangan
membantu pernyataan.
|
1.Paraphrasing
|
|
15.
|
Kl : “Iya mbak”
|
Kontak mata, wajah sayu, suara rendah.
|
||
16.
|
Ko : “Baik, mbak mengerti apa yang dek Wahyu rasakan. Mengenai
materi ujian, apakah hanya materi kelas 9 yang kurang paham atau kelas 7 dan
8 juga?”
|
Kontak mata, perhatian, posisi tubuh agak membungkuk ke arah
klien.
|
1.Empati
2.Eksplorasi content
3.Bertanya terbuka
|
TAHAP
PERTE- NGAHAN
(TAHAP KERJA)
Tujuan:
Untuk mengolah masalah klien yang sudah didefinisi- kan
|
17.
|
Kl : “Kelas 7 dan 8 juga mbak”
|
Wajah tampak murung, nada suara pelan.
|
||
18.
|
Ko : “Bagaimana dengan kegiatan dek Wahyu selama ini baik di
sekolah maupun di rumah? Apakah ada yang menghambat?”
|
Tenang, ramah, telapak tangan menekankan pembicaraan.
|
1.Bertanya terbuka
2.Eksplorasi pengalaman
|
|
19.
|
Kl : “Ketika di sekolah saya merasa paling bodoh mbak diantara
teman-teman. Saat ada soal dari guru, teman-teman saya selalu aktif menjawab
sedangkan saya tidak mengerti apa-apa sehingga saya jadi malas untuk
mendengarkan lagi penjelasan dari guru. Ketika di rumah....”
|
Wajah serius, menatap konselor, suara agak terbata.
|
||
20.
|
Ko : “Ya teruskan dek”
|
Telapak tangan menekankan pebicaraan, kontak mata.
|
1.Dorongan minimal
|
|
21.
|
Kl : “Ketika di rumah, saya berusaha belajar memahamkan materi
mbak tapi tetap saja tidak paham-paham dan akhirnya gadget lah yang mengisi
waktu senggang saya”
|
Wajah sayu, tangan diletakkan pada pegangan kursi. Kedua kaki
diluruskan.
|
||
22.
|
Ko : “Lalu bagaimana dengan orangtua dek Wahyu, apakah mereka
mengetahui tentang hal ini? Ataukah mereka juga ada kaitannya dengan permasalahan
yang dek Wahyu alami?”
|
Kontak mata, suara rendah, telapak tangan menekankan pembicaraan
|
1.Fokus (pada pihak lain)
2,Bertanya terbuka
3.Menjernihkan
|
|
23.
|
Kl : “Orangtua tidak tahu mbak mengenai hal ini. Sebenarnya saat
kelas 8 kemarin, saya sering tidak masuk sekolah pada hari tertentu dan
alasan yang saya berikan pada orangtua saya adalah sakit. Namun alasan yang
sebenarnya adalah saya takut menghadapi salah 1 mata pelajaran pada hari itu,
disamping karena gurunya galak saya juga tidak paham”
|
Menggeleng, suara rendah agak terbata, menatap konselor kemudian
menunduk.
|
||
24.
|
Ko : “Mbak suka dengan keterbukaan dek Wahyu. Namun adakah
kemungkinan bagi dek Wahyu untuk memikirkan cara-cara terbaik untuk
meningkatkan minat belajar?”
|
Telapak tangan menekankan pembicaraan, muka ramah, suara lembut.
|
1.Empati primer
2.Mengarahkan
|
|
25.
|
Kl : “Sebenarnya saya ingin belajar kelompok bersama teman-teman
seperti mengerjakan soal kemudian membahas bersama namun saya minder mbak. Ya
kalau tidak, saya juga ingin agar orangtua mengizinkan saya untuk privat
namun sejauh ini saya belum berani bilang.
|
Menatap konselor dengan tenang, terbuka, sungguh-sungguh,
sesekali menggerakkan tangan.
|
||
26.
|
Ko : “Dari apa yang dek Wahyu katakan, mbak melihat bahwa dalam
diri dek Wahyu ini sebenarnya ada kemauan yang tinggi untuk belajar namun
dihambat oleh rasa pesimis. Apakah begitu?”
|
Wajah serius, kontak mata, suara agak tinggi kemudian rendah.
|
1.Konfrontas
|
MEMASUKI TAHAP AKHIR KONSELING
Tujuan:
Perencanaan
Menyimpul- kan
Mengevaluasi
|
27.
|
Kl : “Ya benar mbak. Setelah lulus ini saya juga ingin masuk SMA
pilihan saya, jadi saya berharap bisa lulus dengan nilai yang tidak
mengecewakan"
|
Wajah agak bersemangat, kontak mata, posisi badan tidak lagi
bersandar.
|
||
28.
|
Ko : “Baik, mbak menghargai kegigihanmu untuk berusahadan menurut
mbak alternatif yang kamu pilih ini tampaknya cukup realistis. Kalau dek
Wahyu tidak keberatan, mbak bisa membimbing kamu untuk sementara waktu ini
bagaimana?”
|
Kontak mata, suara tegas dan jelas, telapak tangan membantu
pernyataan, membenarkan posisi kaki.
|
1.Empati
2.Memimpin
3.Mengambil inisiatif
|
|
29.
|
Kl : “Mbak kan kuliahnya sering pulang malam, apakah tidak
mengganggu? Saya juga malu dihadapan mbak jika nantinya tidak tahu apa-apa”
|
Menatap konselor dengan sering, suara rendah, posisi badan agak
membungkuk.
|
||
30.
|
Ko : “Alangkah baiknya dek Wahyu rilex saja. Untuk masalah waktu,
nanti mbak bisa meluangkannya di hari Minggu. Dek Wahyu jangan berpikir
negatif dulu mengenai kemampuan yang dimiliki. Perbanyak istigfar agar hati
dan pikiran lebih tenang”
|
Menatap klien dengan serius, tenang, suara rendah namun mantap.
|
1.Interpretasi
2.Memudahkan
|
|
31.
|
Kl : “Baiklah mba, lalu bagaimana ketika di sekolah agar
setidaknya saya mampu sedikit demi sedikit menyerap materi dari guru?”
|
Wajah agak cemas kembali, sungguh-sungguh, telapak tangan
membantu pernyataan.
|
||
32.
|
Ko : “Jangan sungkan dek untuk bertanya pada guru jika belum
paham. Tentunya seorang guru akan mengerti dan tak ragu untuk mengulangi penjelasannya
lagi karena mereka juga berharap agar ilmu yang disampaikan bisa bermanfaat
untuk semua muridnya. Atau dek Wahyu bisa juga meminta penjelasan dari teman
yang lebih paham. Namun hal ini mbak kembalikan lagi pada dek Wahyu karena
kamu sendiri yang lebih mengerti”
|
Penampilan terbuka, tenang, kontak mata, suara rendah namun
mantap.
|
1.Membuat nasehat
|
|
33.
|
Kl : “Ya mbak”... (diam sejenak)
|
Badan bersandar pada kursi, mata seperti menerawang.
|
||
34.
|
Ko : “Untuk lebih memudahkannya lagi bagaimana jika dek Wahyu
membeli buku-buku prediksi soal ujian seperti Detik-detik. Sebab dalam
buku tersebut diulas soal ujian tahun-tahun sebelumnya beserta pembahasan dan
prediksinya. Tak hanya itu , dalam buku semacam itu biasanya juga terdapat
ringkasan materi mulai dari kelas 7 sampai 9”
|
Penampilan terbuka, tenang, kontak mata, suara rendah dan jelas.
|
1.Memberi informasi
|
|
35.
|
Kl : “Baiklah mbak kalau begitu. Namun disamping itu saya masih
ragu apakah dengan waktu yang tak singkat ini saya bisa memaksimalkan usaha
saya atau tidak”
|
Wajah tampak ragu, kontak mata, telapak tangan membantu
pernyataan.
|
||
36.
|
Ko : “Sesungguhnya Allah SWT akan memberi kemudahan bagi
hamba-Nya yang mau berikhtiar terlebih dahulu. Berarti semuanya itu ada pada
diri kita semua dek. InsyaAllah, Allah SWT akan memberi kemudahan untuk
segala urusanmu. Jadi jangan pesimis dulu dek, buktikan kalau kamu bisa.
|
Wajah tenang tapi serius, suara mantap, kontak mata, posisi tubuh
agak condong ke arah klien, telapak tangan mambantu pernyataan.
|
1.Memberi nasehat
2.Mendorong
|
|
37.
|
Kl : “Baik saya mengerti mbak”
|
Mengangguk, wajah tenang, kontak mata.
|
||
38.
|
Ko : “Dari pembicaraan kita sejak tadi, mbak pikir ada beberapa
hal yang dapat kita peroleh sebagai kesimpulan sementara. Dapatkah dek Wahyu
mengemukakannya?”
|
Tenang, santai, suara datar sedikit menaik, kontak mata.
|
1.Menyimpulkan sementara
|
|
39.
|
Kl : “Iya mbak, ada beberapa alternatif yang tadi saya tangkap
yaitu dengan meminta penjelasan kembali pada guru, belajar dengan mbak
ataupun belajar dari buku-buku prediksi soal ujian dan saya juga harus
menyingkirkan rasa pesimis sejauh mungkin”
|
Wajah tenang, suara tegas, posisi tuubuh tidak lagi bersandar.
|
||
40.
|
Ko : “Ya selain itu mbak juga akan berusaha untuk memberi
rumus-rumus singkat seperti yang mbak dapat sewaktu SMP sehingga kamu mudah
dalam pemahamannya”
|
Tenang, santai, suara rendah namun mantap, kontak mata.
|
1.Menyimpulkan
|
AKHIR TAHAPAN
KONSE-LING
|
41.
|
Kl : “Ya mbak saya setuju”
|
Mengangguk, tersenyum, kontak mata.
|
||
42.
|
Ko : “Bagaimana perasaan dek Wahyu setelah kita
berbincang-bincang?”
|
Wajah ramah, kontak mata, membenarkan posisi duduk.
|
1.Eksplorasi perasaan
|
|
43.
|
Kl : “Setelah berbincang-bincang dengan mbak, perasaan saya
menjadi lega, saya senang bisa menemukan titik cerak dari kecemasan yang saya
hadapi. Terimakakasih ya mbak”
|
Suara tegas, wajah ceria, kontak mata, posisi kaki diluruskan
|
||
44.
|
Ko : “Iya sama-sama dek, kalau begitu adakah hal lain yang ingin
dek Wahyu sampaikan?”
|
Tersenyum, suara tenang, kontak mata, telapak tangan membantu
pernyataan.
|
1.Bertanya terbuka
|
|
45.
|
Kl : “Saya rasa sudah tidak ada lagi mbak”
|
Menggeleng, senyum menyeringai.
|
||
46.
|
Ko : “Jika sudah tidak ada lagi, bagaimana jika kita sudahi
perbincangan ini dek? Dilain waktu jika masih ada yang mengganjal, dek Wahyu
bisa datang lagi ke mbak”
|
Kontak mata, terseyum, membenarkan posisi duduk, telpak tangan
membantu pernyataan.
|
1.Merencanakan
|
|
47.
|
Kl : “Baiklah mbak, kalau begitu saya pamit ya mbak.
Assalamu’alaikum mbak”
|
Mengangguk, tersenyum, berdiri, berjabat tangan.
|
||
48.
|
Ko : “Wa’alaikumsalam ”
|
Tersenyum, berjabat tangan.
|