Comeback Stronger

Selasa, 25 April 2017

Gimana sih caranya biar bisa masuk pelatnas?

 Photo Credit : PBSI
(26/04/2017- Amel)
       Bagi kalangan pecinta bulutangkis, pertanyaan ini kerap muncul di pikiran mereka. Tak heran, sebab saat ini olahraga bulutangkis semakin dicintai yang tak hanya oleh masyarakat Indonesia namun juga dunia. Kejayaan bulutangkis Indonesia dimulai ketika Kontingen Indonesia berhasil memastikan emas pada ajang bergengsi Olimpiade Barcelona 1992 lewat Susi Susanti dan Alan Budi Kusuma. Belum lama ini juga prestasi bulutangkis kembali membuming berkat pasangan Tontowi/Liliyana yang sukses membugkam pasangan Malaysia pada babak final Olimpiade Rio Brazil 2016 dan mengembalikan tradisi emas yang sempat putus ditahun 2012. Prestasi gemilang untuk bangsa telah banyak ditorehkan melalui para penepak bulu angsa ini.
Pencapaian tinggi ini disinyalir oleh pemain-pemain hebat jebolan pelatnas. Pelatnas sendiri adalah kepanjangan dari pemusatan latihan nasional yang menaungi bibit-bibit berbakat untuk digembleng lagi kemampuannya terlepas dari asuhan klub asal. Memang tak mudah untuk bisa mendiami tempat istimewa tersebut namun tidak menjadi mustahil bagi mereka yang mempunyai tekad serta kerja keras hingga akhir.
Berikut akan saya paparkan beberapa alternatif bagi kalian yang ingin bermukim dan menjadi anak asuh pelatnas :
1.      Daftarkan anak pada klub-klub besar sejak dini
Apabila anak sudah mengenal dunia bulutangkis sejak usia muda serta sudah mengenyam latihan dasar dari orangtua maka segera daftarkan anak pada klub-klub besar tanah air seperti PB.Djarum, PB.Mutiara Cardinal, PB.Jayaraya Jakarta dll. Sebelumnya, hal ini perlu persetujuan dan pertimbangan secara matang dari pihak keluarga mengenai fluktuasi masa depan anak nantinya. Ketika anak sudah siap hidup mandiri di asrama klub maka dia harus menerima risiko latihan setiap hari dan mengorbankan masa bermain dengan teman-teman sebaya. Pendidikan formal pun mulai dinomor duakan ketika anak sudah mengikuti berbagai kejuaraan, karena masalah absen sudah menjadi hal biasa bagi seorang atlet apalagi jika sekolah tersebut menjadi mitra klub sejak awal.
Kenapa harus didaftarkan sejak dini? Karena biasanya klub-klub membuka audisi dengan persyaratan yang memuat jenjang usia, disisi lain jajaran klub juga memprioritaskan untuk menggaet bibit-bibit muda karena dipandang lebih menjanjikan. Sebagai contoh Apriani Rahayu dari klub Jayaraya Jakarta yang sudah menuai prestasi gemilang sejak usia 16 tahun dengan mengantongi perak pada ajang World Junior Championships 2014. Namun harus ditegaskan sekali lagi, tidak ada jaminan segala hal berjalan sesuai yang diekspektasikan baik ketika sudah masuk klub maupun pelatnas karena itu semua kembali lagi pada diri masing-masing atlet.

2.      Ikuti berbagai Turnamen Nasional
Turnamen nasional yang setiap tahunnya hadir adalah Sirkuit Nasional. Ajang ini diselenggarakan oleh Djarum Badminton untuk membantu pihak PBSI dalam memantau skill para atlet dari berbagai didikan klub-klub besar. Sirkuit Nasional (sirnas) digelar di beberapa kota-kota besar di Indonesia. Dalam sirnas, pertandingan dikelompokkan dalam empat kelas yaitu pemula, remaja, taruna, dan dewasa sesuai dengan golongan umur. Pihak klub akan mengirimkan atlet-atlet terbaik mereka untuk bersaing diantara yang lain. Dengan mengikuti sirnas, maka kita akan tahu bagaimana perkembangan atlet lain sehingga mau tak mau kita dituntut untuk berkembang juga. Ketika seorang atlet sudah menunjukkan progress yang konsisten, maka hal ini bisa menyakinkan pihak klub untuk mempersiapkan atletnya pada Kejuaraan Nasional diakhir tahun. Disisi lain, para atlet juga bisa mengikuti turnamen internasional kelas IC/IS apabila pihak klub berkehendak untuk mengirim andalannya, hal ini ditujukan untuk memantapkan kembali mental para atlet agar tak mudah minder ketika berhadapan dengan unggulan.

3.      Persiapkan diri untuk Kejurnas
Kejuaraan Nasional (Kejurnas) adalah turnamen yang diselenggarakan resmi oleh pihak PBSI setiap akhir tahun. Ini merupakan pusat alternatif bagi para atlet yang mendambakan pelatnas. Turnamen ini tak hanya diikuti oleh atlet non-pelatnas namun atlet pelatnas juga ikut turun gunung. Sebab hasil akhir dari turnamen ini akan diumumkan siapa atlet yang layak mendapat promosi maupun degradasi dari pelatnas. Kejurnas pada tahun genap terbagi dalam pertandingan beregu dan perorangan, sedangkan pada tahun ganjil hanya perorangan saja. Semua klub berhak mendapat kesempatan yang sama untuk mengikuti turnamen ini, baik klub-klub besar maupun kecil. Hanya saja klub-klub besar digolongkan pada divisi 1 sedangkan klub-klub kecil digolongkan pada divisi 2, hal ini juga mempengaruhi penentuan atlet yang berhak diboyong ke pelatnas sebab pihak PBSI sudah memutuskan sejak awal bahwa mereka yang juara pada divisi 1 patut untuk mendapatkan promosi.

4.      Kejar target di Junior Master dan Seleknas
Tak perlu khawatir bagi para junior yang belum mendapat promosi ke pelatnas karena masih ada kesempatan lain yang menunggu. Junior master di adakan pada awal tahun setelah pengumuman promosi dan degradasi. Pertandingan didalamnya terbagi menjadi dua kelas yaitu U-17 dan U-19. Mereka yang juara pada kelas U-19 berhak untuk mendapat kesempatan magang di pelatnas selama kurang lebih 6 bulan, apabila ketika di pelatnas menunjukkan progress yang signifikaan maka akan segera ditarik menjadi anak asuh pelatnas.
Disamping itu, ada turnamen Seleksi Nasional (seleknas) yang juga memberikan asa pada atlet muda untuk berkesempatan menyusul ke pelatnas. Namun sepengetahuan saya, turnamen ini hanya diadakan pada partai tunggal putri saja sehingga yang dicari adalah bibit yang akan menjadi penerus Susi Susanti.
   
                Demikianlah ulasan dari saya, semoga bermanfaat ya. Comeback stronger for your dream.

11 komentar:

  1. Maaf berarti utk klub klub kecil dari daerah kecil kemungkinan nya utk masuk menjadi atlit platnas ya.?
    Impian anak saya mjd atlit platnas
    Cuman kami dari buleleng bali
    Jauh dari klub besar tapi berani bersaing dgn klub klub besar..
    Trims

    BalasHapus
  2. Bisakah atlet tamatan SMANOR masuk menjadi atlet pelatnas?
    Soal nya saya sangat ingin skli menjadi atlet nasional...

    BalasHapus
  3. Kalo mau ikut PBSI umur 18 masih bisa kah? Cara nya gimana yaa saya mau daftar juga tapi sebelum nya mau izin ortu dulu

    BalasHapus
  4. anak saya mau menginjak umur 8 th, anak saya perempa an,dia pengin kaya susi susanti,sekarang latihan di kleb kecil di daerah jakarta?gimana biar anak saya bisa masuk kleb jaya raya?

    BalasHapus
  5. Umur 19 masih bisa kah?
    Cita cita saya dari dulu yang belum tercapai karena ga ada suport. Apakah sekarng masih bisa

    BalasHapus
  6. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  7. Kl 19 thn msh ada ksmpatan utk jd atlit ga ya? Soalnya sya dr kcl kpgn tp wkt itu gadisupport,bru disupportnya skrg:(

    BalasHapus
  8. Bagaimana cara daftar jadi atlet

    BalasHapus
  9. Kak umur 19 masih bisa gk masuk,soalnya pas umur 12 tahun sampai 18 masih diasrama

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.

 

Subscribe to our Newsletter

Contact our Support

Email us: Support@templateism.com

Our Team Memebers